10 Hal Bangku Kuliah Takkan Bisa Melakukan Ini

Masa kuliah menjadi kesempatan kita untuk mengembangkan diri. Mendalami ilmu yang diminati, bergaul dengan teman dari berbagai latar belakang, belajar lebih mengenal diri sendiri; banyak hal yang bisa dimaksimalkan saat masih menyandang predikat mahasiswa.

Namun, kampus tak lantas lunas memberikan semua yang kita butuhkan sebagai bekal hidup di masa depan. Ada lho hal-hal yang sebenarnya sangat kita butuhkan dalam hidup, tapi tak bisa kamu dapatkan di bangku kuliah.

1. Sikap Rendah Hati dan Kemauan untuk Belajar Tidak Bisa Kamu Dapatkan Di Bangku Kuliah. Mereka Hanya Bisa Kamu Dapatkan Lewat Pengalaman Nyata Di Lapangan

Sebagai lulusan Jurusan Sastra yang bekerja di bidang jurnalistik, ilmu-ilmu tentang kesusastraan ternyata tak seberapa digunakan. Menulis berita dan artikel dengan teman-tema populer justru memaksamu memperdalam wawasan dan kemampuan tata bahasa. Jika saat kuliah kamu terbiasa menulis dengan gaya bahasa yang ilmiah dan cenderung kaku, pekerjaan menuntutmu lebih luwes dengan berbagai gaya penulisan.

Yang pasti, proses belajar tidak begitu saja berhenti setelah sah menyandang gelar sarjana. Memasuki dunia kerja berarti memulai proses belajarmu kembali. Bukan lewat buku-buku perkuliahan atau catatan dari dosen, kamu justru belajar dari tugas-tugas yang didelegasikan atasan padamu. Misalnya, ketika didaulat menulis tentang fenomena kemacetan Jakarta, kebutuhan mencari dan menyusun data adalah proses belajar yang secara tak langsung kamu lakoni.

2. Senioritas Tidak Menentukan Apapun, Kerja Kerasmu yang Jadi Penentu Kesuksesan

Dalam budaya pergaulan di kampus dikenal istilah senior dan junior. Adik tingkat sebagai junior terdidik menghormati kakak tingkat atau senior yang biasanya lebih tua atau lebih dahulu mengenyam pendidikan di kampus. Merekalah yang sedikit banyak membantu mengenalkan dunia kampus padamu – saat perlu meminjam buku atau ingin bertanya tentang karakter dosen-dosen pembimbing misalnya.

Namun, sistem ini tentu tak berlaku di dunia kerja. Usia bukanlah patokan yang menentukan siapa yang seharusnya lebih dihormati atau dianggap senior. Maganer-mu di kantor bisa jadi usianya lebih muda darimu dan hal itu sah-sah saja. Yang pasti, semangat kerja dan perjuangannya bisa jadi lebih besar darimu lantaran posisi dan pencapaian juga jauh di atasmu.

3. Tak Ada Pembelajaran di Kelas yang Mengajarkanmu Cara Berkembang Dengan Cepat. Kemampuan Komunikasi dan Kelihaian Bekerja Hanya Bisa Kamu Pelajari di Dunia Nyata

Baik mahasiswa yang individualis atau mereka yang terbiasa bekerja dengan kelompoknya terbukti bisa sama-sama sukses di kampus. Kemampuan komunikasi atau bekerja sama dengan orang lain tidak jadi isu yang begitu penting. Padahal, yang terjadi di dunia nyata justru sebaliknya.

Tugas-tugas kantor mengharuskanmu bisa bekerja dalam tim. Misalnya, seorang staf marketing tak bisa begitu saja menentukan strategi marketing yang paling cocok untuk perusahaan. Sebuah keputusan baru bisa diambil setelah proses diskusi panjang dengan staf lain yang terlibat, persetujuan dari atasan, hingga akhirnya diputuskan. Demi bisa melewati proses ini dengan lancar, kemampuan komunikasi adalah yang kamu andalkan. Intinya, baik gaya bicara, sikap, dan kemampuan mengontrol emosi diri harus benar-benar diperhatikan.

4. Hanya Lewat Interaksi Sehari-hari Kamu Bisa Membedakan Antara Kawan dan Lawan. Lewat Cara Inilah Kamu Bisa Bertahan di Tengah Persaingan

Ketika masih kuliah, kamu dengan mudah melabeli satu persatu temanmu. Dia yang selalu iri ketika nilaimu ternyata lebih baik dari nilainya bukanlah teman. Kawan adalah dia yang selalu menyemangatimu saat ujian, atau dia yang selalu berbaik hati meminjamkan catatan.

Sementara, yang terjadi di dunia kerja justru jauh berbeda. Bahkan, teman dan lawan akan sangat sulit dibedakan. Rekan kerja yang setiap makan siang selalu menemani dan jadi teman mengobrol, bisa jadi saingan terberatmu. Mungkin, dialah yang menjadikanmu gagal mendapat promosi lantaran prestasinya ternyata lebih baik darimu.

Apakah hal ini salah? Tentu tidak. Setiap orang berhak berjuang secara profesional untuk karirnya. Kamu pun selayaknya bisa berlaku dewasa dengan tidak membiarkan urusan pekerjaan mempengaruhi pertemanan kalian.

5. Gelar Setinggi Langit Tak Akan Serta Merta Mengajarkanmu Kepekaan. Hanya Dari Interaksi Sehari-hari Kamu Akan Belajar Bagaimana Caranya Menjaga Perasaan

Saat kuliah kamu merasa bisa bebas menjadi dirimu sendiri. Kamu bisa lugas menegaskan apa yang kamu suka dan tidak disukai. Ketika mendapat tugas kelompok, kamu juga punya kesempatan untuk menghindari teman-teman yang tidak membuatmu merasa nyaman.

Namun, hidup dalam lingkungan sosial yang lebih luas mendidikmu untuk belajar menahan diri. Kecil kemungkinan kamu bisa memilih tim kerja yang kamu sukai lantaran hal itu biasanya sudah ditetapkan perusahaan. Kamu seharusnya siap menghadapi berbagai karakter rekan-rekan kerjamu. Sementara, menjaga sikap dan tutur katamu pun sudah jadi hal yang wajib karena dari situlah mereka akan menilai dirimu.

6. IPK Tinggi Tidak Menjamin Kesuksesanmu. Justru Jejaring Luas dan Koneksi yang Bisa Membantu

Jika saat kuliah pertemananmu hanya berkutat di lingkungan jurusan atau fakultas, tentu akan berbeda setelah lulus. Pasalnya, kamu butuh menjalin pertemanan yang lebih luas – dengan lebih banyak teman dari berbagai latar belakang. Yang pasti, kelak saat mencari pekerjaan atau merintis bisnis, kamu akan menyadari pentingya koneksi tersebut.

7. Tak Ada Pelajaran Kuliah yang Mengajarimu Cara Praktis Mengatur Pengeluaran. Lewat Kekurangan Uang, Rekening yang Pas-pasan — Barulah Kamu Akan Belajar Bertahan

Setelah lulus dan hidup mandiri, salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah mengatur keuanganmu. Tentang bagaimana menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran. Menghitung gaji lalu menyesuaikannya dengan berbagai kebutuhan yang tidak bisa tidak dipenuhi. Kamu pun sekuat-kuatnya berusaha menyisihkan uang demi bisa punya tabungan. Walaupun terdengar tidak mudah, ‘matang’ secara finasial adalah tuntutan di usia dewasa. Sebelumnya, Hipwee sudah pernah menuliskan tentan saran-saran finansial untuk anak muda 20-an di sini.

8. Di Bangku Kuliah Kamu Hanya Akan Gelisah Saat Salah Dalam Mengerjakan Soal Ujian. Namun Di Dunia Kerja Nanti Kamu Perlu Belajar Bahwa Kegagalan Tak Boleh Membuatmu Menyerah

Nilai ujian yang jelek atau saat tak bisa menjawab pertanyaan dosen di kelas mungkin membuatmu terlihat tidak pintar. Tapi, dunia kerja menjadikan kesalahan sebagai sesuatu yang justru berharga. Kesalahan atau kegagalan justru menunjukkan usahamu yang terus-menerus. Misalnya, seorang entrepreneur yang beberapa kali bangkrut justru akhirnya bisa menemukan bidang usaha yang paling sesuai untuk digelutinya.

9. Hidup Ternyata Bukan Soal Tujuan, Proses Panjang Di Baliknyalah yang Membuatmu Berkembang

Sistem belajar di kampus membiasakan kita berorientasi pada nilai. Kadang, ketika hasil ujian tak cukup memuaskan, kita akan merasa kecewa atau bahkan sedih. Kondisi ini bisa jadi membuatmu cenderung ambisius, terlalu fokus pada tujuan tapi tak menikmati proses. Kamu boleh jadi dapat nilai bagus tapi tak lekat-lekat meresapi ilmu yang kamu pelajari.

Lepas dari kampus menjadikanmu sadar bahwa hidup tak selalu soal tujuan atau target. Menghadapi berbagai tugas dari bos meyakinkanui bahwa setiap hari adalah proses belajar dan kesempatan bertumbuh jadi pegawai sekaligus pribadi yang lebih baik. Bahkan, kamu pun belajar untuk selalu siap menghadapi kemungkinan gagal yang bisa datang kapan saja. Yang pasti, sekali dua kali jatuh tak lantas menghentikan langkahmu, kamu akan bergegas berlari dan melanjutkan perjalananmu.

10. Kamu Tidak Bisa Bergantung Pada Orang Lain. Kawan Akan Datang dan Pergi. Satu-Satunya yang Bisa Kamu Harapkan Adalah Dirimu Sendiri

Semua orang berproses dengan kehidupan mereka masing-masing, termasuk teman-temanmu. Dulu, saat masih kuliah, banyak hal yang kalian bisa lewati bersama. Mengerjakan tugas, makan siang, nongkrong sepulang kuliah; kebersamaan ini harus diakui menjadikan beban hidupmu sedikit terasa lebih ringan.

Namun, keadaan akan 180 derajat berubah ketika satu-persatu temanmu lulus. Mereka mulai melanjutkan hidup ke jenjang selanjutnya; mulai menjajal berbagai lowongan pekerjaan, melanjutkan kuliah S2, atau justru memutuskan untuk segera menikah. Bukan berarti tak lagi peduli satu sama lain, tapi masing-masing individu memang harus memperjuangkan hidupnya sendiri. Kamu pun sudah seharusnya mulai berjuang sendiri demi masa depanmu.

Nah, gimana? sudah cukupkah bekal yang kamu punya untuk menjejak dunia yang sebenarnya? Jika belum, jangan jadikan dirimu takut, ya! Tak ada pilihan lain kecuali mempersiapkan dirimu mulai sekarang demi masa depanmu kelak!  

Manfaat Shalat Lima Waktu Tepat Waktu

Shalat adalah suatu kewajiban dari Allah atas setiap orang mukmin. Dimana Allah memerintahkannya dalam sejumlah firman-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an.

Waktu-waktu sholat juga sudah ditentukan oleh Allah SWT:

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisa’ : 103)

Shalat fardhu ada lima: zhuhur, ashar, maghrib, ‘isya, dan subuh. Sebagaimana yang dijelaskan dalam riwayat berikut ini:

Dari Anas bin Malik ia berkata, “Telah difardhukan atas Nabi pada malam Isra’ shalat sebanyak lima puluh (waktu), kemudian dikurangi hingga menjadi lima waktu. Kemudian, Beliau di seru: “Ya, Muhammad, sesungguhnya ketetapan disisi-KU tidak bisa diubah. Dan untukmu shalat lima (waktu) ini sama dengan lima puluh (waktu).” 

Dibalik wajibnya melaksanakan Shalat Fardhu, ternyata dari waktu sholat yang 5 waktu itu terkandung banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dilihat dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain.

Berikut pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu sholat, salah satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan/perpindahan waktu sholat.

Setiap perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.

WAKTU SUBUH

Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.

WAKTU ZUHUR

Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

WAKTU ASHAR

Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

WAKTU MAGHRIB

Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita.

WAKTU ISYA

Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat.

Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak)kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus(hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).

Demikianlah ringkas hubungan antara waktu shalat dengan warna alam. Manusia sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah SWT sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.

Inilah hakikat mengapa Allah SWT yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA. Sebagai Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNYA amat sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat.

Semoga informasi ini dapat menambah semangat kita untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya.

Kenangan Itu Selalu Membekas

Hallo pembaca, ini merupakan pengalaman yang telah terjadi selama 3 tahun yang sangat istimewa terkhusus untuk teman-teman di asri (asrama putri) dan kom A. Mau tau apa saja? Simak baik-baik ya manatau nama kamu ada. Hahaha...
Kom A'11 bersama Dekan dan beberapa dosen di FMIPA USU 2014

Memasuki awal perkuliahan yang penuh dengan nama "ospek" saya mempunyai teman sekamar yang baru namanya riska panggil saja mbot. Kami berkenalan via media sosial dan tiba-tiba lulus di salah satu universitas terbaik di kota Medan. Kami rajin berkomunikasi dan jadilah kami 1 kamar. Dia sosok yang sangat ramah dan peduli terhadap orang-orang disekelilingnya. Tidak hanya mbot, saya bertemu dengan lala. Lala ini anaknya sangat aktif dan ribut. Mereka saksi awal keberadaan private number. Saya juga sekamar dengan Nadya yang pendiam dan kalem. Serta Rina yang cukup tau ajalah ya. Seiring itu, berganti dengan Zusra dan terakhir Zumara yang kini telah berada di Pulau Jawa. Kemudian seiring berjalannya waktu, kami semua pada mencar (beda kamar). Mengenal mereka cukup menyenangkan bagi saya ada masa bahagia, tertawa, sedih, kecewa dan semua dirangkai menjadi satu.

Perkuliahan awal yang identik dengan "maba" penuh senioritas dimana senior tidak pernah salah dst. Males ngelanjutinnya, lanjut dengan teman-teman baru dan suasana kelas yang masih terasa asing. Pertama kali akrab dengan Adha, Yudha, dan Dedi dimana salahsatu dari mereka mengincar Lala. Dari mulai selesai kuliah, malamnya bela-belain traktir bakso goceng. Oalah~ hingga malam tiba saya selesai beli laukpun disuruh turun tangga menjumpai mereka dan membawa Lala. Ada lagi selain 3 pria yang saya sebutkan diatas, ada Tia yang senantiasa menunggu target, dan masih banyak hal gila lagi. Perjuangan tidak sia-sia, akhirnya mereka jadian dan jujur saya kecewa karena lama dengar kabar tersebut baru keceplosan dan hubungan mereka pun kandas. Padahal bukan waktu yang sebentar untuk menyatukan mereka. Ya tapi sudahlah biarkan hanya Adha dan Lala yang tau gimana indahnya romantika percintaan mereka. alaaah! Hingga resmi pacaranpun saya tidak diberitahu.

Lepas dari cerita diatas saya, Kiki, Ira, Nadya, Yohana, Rifwan, Amrizal, Roma, Syafri, dan Surya kami jalan kaki ke tujuan (sumber). Kadang-kadang tidak semua, tapi jalan kaki rame-rame itu seru dan menyehatkan! Tidak terasa sudah sampai sumber. Sepanjang perjalanan kami kadang-kadang cerita apapun termasuk apa yang terjadi dikelas. Itu dulu sebelum sekarang pada punya kendaraan masing-masing dan bus Linus. Terkadang, kangen juga pengen jalan-jalan bareng mereka lagi.

Pengalaman paling seru yang bakal selalu jadi kenangan itu di wilayah trotoar depan asri maupun depan halaman asri bersama Nadya, Ira, Kiki, Dita, Sri, Nanda, Rudi, Indra, Yudha, Gusnan, Hardi, Surya, Roma. Tidak semua dari mereka memang yang selalu mewarnai kehidupan saya selama di asri. Tapi kenangan tentang mereka masih selalu membekas hingga kini. Sebagian dari mereka melanjutkan dan sebagian lagi yang mengejar masa depannya. Kenangan di trotoar bersama duo sempak (Dita dan Sri) dan 5cm (Nanda, Rudi, Indra dan Yudha) hingga jam 9 malam masih stay menemani saya yang saat itu sedang mati lampu. Luar biasa untuk kalian. 5cm? sebutan yang saya berikan karena saya dan 4 orang tersebut pada masa itu lagi bahas film 5cm. Ya terserah pembaca sosoknya yang cocok untuk yang kenal. Hahaha ... Ini bukan film itu bedanya. Kenangan bersama ke-4 orang itu tiada bisa tergantikan oleh apapun dan saya rindu kita ber-5 lagi. Rindu tertawa bareng akan kegilaan Rudi, ceritanya Nanda, Indra, dan Yudha yang lepas tertawa semuanya. Hahaha....  dan kejadian yang tiada terduga tiba-tiba ban meletus. Duaaar! Kejadian di bunda yang akhirnya kami tau hubungan antara Kiki dan Roma. Itu hanya sebagian kenangan dan masih banyak kenangan yang lain masih selalu membekas. 

Uups, kenangan bersama Ira, Nadya, Kiki dan Yohana itu tidak kalah kerennya. Banyak pengalaman yang terjadi salah satunya lari karena dikejar orang gila kondisi panas terik. Dan gilanya saya pake rok. Oh! bayangkan saja sendiri. Biaya murah dengan karaoke ala anak kost, serta curhatan-curhatan para wanita. Hahaha....

Udah gitu aja sesi berbagi pengalaman. Memang itu semua tidak ada photo untuk menceritakan kenangan bahwa itu ada. Tapi kenangan itu adalah pengalaman masa lalu yang baik ataupun buruk yang selalu memiliki bagian menarik disetiap waktu.

Terakhir, saya mengucapkan terimakasih untuk teman-teman semua baik itu di asrama putri dan kom A yang saya sebutkan namanya maupun yang tidak disebutkan. Terimakasih atas kehadiran buka bersama kom A. Kalian hebat! Walau bagaimana pun kalian tetap hadir. Ada pengalaman yang tidak perlu diceritakan dan ini dibagi untuk mengenang kalian semua terutama yang selalu mengisi kehidupan saya.
 
*Jika ada yang melanjutkan study, semoga cepat selesai dan mendapatkan cita-citanya yang selama ini diimpikan.
*Jika ada yang langsung karier, semoga mendapatkan posisi yang paling baik.
*Jika ada yang langsung menikah, jangan lupa undangan ya.
*Jika ada waktu, saling mengabari ya. Jangan sombong-sombong sementang udah sukses. Manatau, kita bisa reunian bareng lagi.

Dan semuanya terimakasih. Kalian hebat! Kalian mewarnai hidup saya seperti pelangi. Banyak warna :)  Sukses untuk kita semua.

Yukk Lihat Kepribadian Anda dari Golongan Darah via Komik

 



 

Mengenai Ketepatan Waktu Janjian Ketemuan


Cara Mengungkapkan Pikiran





Cara Berpikir dan perilaku saat ada janji Temu Jam 15.00

Tempat Favorit dalam sebuah Ruangan





Cara Pandang terhadap sebuah tugas/masalah




Saat Menggosipkan Orang lain





Ketaatan terhadap Aturan/Perintah/larangan




Saat menyetir….





Cara Belajar/konsentrasi…..





Cara Berpikir …..




Tingkat Penghargaan Tiap Golongan Darah terhadap nilai-nilai Hidup






Tujuan Hidup mereka






Hubungan antar Golongan Darah





Jika Hati/ Pikiran mereka Di ibaratkan Rumah, maka


















Kemampuan Menghadapi Tekanan/situasi berbahaya











Saat Bareng Dikantin






Kemampuan Mengendalikan emosi/marah





Yang Tak Disukai





Keburukan Tiap Golongan darah






Bagaimana? Apakah sesuai cocok dengan golongan darah Anda? Hehehe






Kabar Dari Samsung di April Mop


Rencananya, perangkat ini juga akan dilengkapi dengan kamera 16 megapikel, RAM 4 GB, dan memori internal 32 GB.
Secara mengejutkan, Samsung memperkenalkan sarung tangan pintar pertamanya di April Fools Day atau April Mop. Wearable device atau perangkat yang bisa dipakai di tubuh ini disebut-sebut akan segera hadir di pasaran.

Perangkat yang dijuluki Samsung Fingers ini dilengkapi dengan layar fleksibel jenis UHD Super Emo-LED seluas 3 inci yang tersemat di telapaknya. Jika gadget ini benar-benar diproduksi, Samsung Fingers akan menjadi sarung tangan pintar tertipis (0,2 mm) dan teringan (1 gram) di dunia.

Rencananya, perangkat yang masih berupa konsep ini juga akan dilengkapi dengan kamera 16 megapikel, RAM 4 GB, memori internal 32 GB serta mendukung jaringan 5G dan Wi-Fi.

Fitur lainnya adalah sensor palm-rec, thermometer, accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer, RGB ambient light, gesture (IR), dan heart rate.

Yang menarik, Samsung Fingers dapat terhubung ke smartphone, yang mana bisa memberitahukan pengguna ketika ada panggilan masuk, email, pesan instan dan lainnya. Selain itu juga memiliki fitur perintah gerakan yang dapat menerima sekitar 25 gerakan jari.

Selain Samsung, HTC juga tengah mempersiapkan sarung tangan pintar yang diberi nama Gluuv. Berbeda dengan Samsung Fingers, sarung tangan pintar ini hadir dengan konsep desain yang lebih futuristik. Layaknya smartwatch, Gluuv juga bisa dihubungkan ke smartphone.

Yukk Intip Kecerdasan Bangsa Yahudi

Kalau anda membenci negara Vatikan, lalu anda mengumumkannya ke banyak orang, secara tidak langsung anda mengajak bermusuhan seluruh pemeluk agama Katolik. Karena disitulah pusatnya agama Katolik.

Begitu pula kalau anda membenci negara Tibet, anda mengajak ribut pemeluk agama Budha. Karena dinegara itu hampir seluruh warga negaranya memeluk agama Budha.

Tapi kalau anda membenci dan mencaci maki negara Israel alias bangsa Yahudi, dijamin anda sependapat bahkan didukung oleh masyarakat dunia lainnya.

Karena bangsa Yahudi memang pembuat onar dan demen amat dengan perbuatan menindas dan menganiaya.

Herannya “ bangsa cuman secuil gitu doank kok gak ada yang bisa ngelarang dan ngeberantasinnya ya ??? “

Mana PBB dan seluruh organisasi kemanusiaan dunia ?

Jawabannya Cuma satu kalimat saja :

Karena bangsa Yahudi adalah salah satu bangsa yang menguasai dunia karena kecerdasan dan kelicikannya baik dari segi sains, bisnis, maupun teknologi.

Mana ada yang berani coba ???

Saya tidak membahas dari segi liciknya bagaimana, tapi saya akan membahas dari segi Kenapa

Orang-Orang Yahudi itu pintar sehingga bisa menguasai dunia ??!!!

Dan yang PALING PENTING-nya : Bagaimana kita bisa menirunya ???!!! (seluruh bangsa Indonesia wajib baca artikel ini nich )

Sebelum anda baca artikel ini lebih lanjut….saya kasih tau nih ya artikel ini panjaaaaang dan butuh konsentrasi khusus.

Jadi kalau lagi chatting sambil ngakak-ngakak, lagi facebukan untuk ngomentarin status-status teman, lagi download lagu dan film, atau lagi ngeliat-ngeliat gambar…. Plis………. STOP dulu !!!

Baca artikel ini sampai selesai. Baru anda boleh melanjutkan kegiatan anda tadi. Oke ??

Oia sebelum benar-benar dimulai,artikel ini rampung setelah megumpulkan 4 sumber materi yang saya dapatkan :

1. Artikel Dr Stephen Carr Leon tentang Thesis Phd-nya yang dibuatnya menurut pengamatannya selama 8 tahun di Israel.

2. Seminar Quantum Life Transformation yang saya ikuti dengan pembicara Adi W Gunawan.
( #1 The Re-Educator & Mind Navigator ).

3. Buku di Gramedia yang menguak tentang kebusukan bangsa Yahudi.

4. Buku Born To Be Genius.

5. Pembicara Ibu Roesmiati Soepandji di seminar QLT juga ( Ibu dari Jaksa Agung yang sekarang ; Hendarman Soepandji )

Okeh kita mulai !

Dr Stephen Carr Leon menghabiskan masa 3 tahun di Israel untuk menjalani housemanship di beberapa rumah sakit disana.

Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “ Mengapa Yahudi Pintar? ”

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar?

Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? ( pertanyaan yang sama dalam benak saya, kenapa setiap orang sukses tak lepas dari bangsa Yahudi lagi bangsa Yahudi lagi ! )

Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya.

Dengan tekadnya yang bulat maka dimulailah pengamatannya itu.

 Masa Kehamilan sang ibu

Begitu wanita Israel yang mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung anak, maka langsung sang ibu tersebut sering bernyanyi dan bermain piano dan juga membeli buku matematika.

Bermain piano dan bernyanyi bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati bawaan si bayi tersebut ketika lahir. Dengan bernyanyi dan bermain piano,maka sang ibu akan merasakan ketenangan.

Diharapkan sang bayi akan memiliki karakter bawaan yang tenang dan berfikir matang ketika menghadapi masalah hidup nantinya.

Sedangkan mengerjakan soal matematika bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan otak bayi yang ada dalam kandungannya.

Agar anak mereka terkahir dengan otak jenius.

Dan para ibu Yahudi yang tengah mengandung, terus menerus mengerjakan soal matematika yang ada sampai tiba saat melahirkan. Kadang mereka mengerjakan bersama suaminya dan bertanya kepada saudara-saudaranya bila ada soal yang terasa sulit.

Artinya…mereka tidak melatih kecerdasan otak anak mereka dari kecil, dari balita, dari umur 3 bulan, tapi dari sejak di dalam kandungan !

Sebuah perencanaan yang dalam sekali !

Cara makan

Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala (sekali lagi, tanpa kepala!) bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan.

Sama seperti kebiasaan orang Jepang yang jenius juga dalam kerajinan memakan daging ikan.
Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. Menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya.

Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.

Prinsip : “ kalau sudah makan ikan, tidak boleh ada daging yang dimakan bersamaan “ ternyata sama dengan perinsip makannya Rasullullah S.A.W, manusia terjarang sakit sedunia.

Mereka juga akan makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.

Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Ternyata makan buah dahulu baru nasi, akan menyebabkan buah busuk. Karena proses pencernaan makanan di dalam perut kita itu memakan waktu yang lama. Sehingga akan membuat buah mengalami antrian yang panjang sampai akhirnya dia keburu busuk duluan.

( Pernah membiarkan apel yang sudah terkelupas khan ? lama-lama akan kuning dan bisa membusuk khan ? itu hanya didiamkan dan terkena udara loh…bagaimana kalau dicampur olahan makanan di dalam perut kita ? Sudah pasti busuk duluan sebelum dapat diproses. Jadi istilah “makan buah setelah makan nasi” sebagai pencuci mulut itu SALAH. Makan buah sebelum makan nasilah yang benar, bukan setelah makan nasi. Percuma. )

Anak-Anak Yahudi

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Kacang Badam = Kacang Almond, atau Buah Almond, mirip dengan Buah Persik dan Aprikot, hanya saja daging buahnya dibuang saat dipanen, sehingga hanya menyisakan bijinya, karena itu disebut sebagai kacang.

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata-rata mereka memahami tiga bahasa: Hebrew, Arab dan Inggris.

( Ternyata mempelajari sesuatu yang baru itu menyeimbangkan kedua belah otak kita. Contohnya ya seperti mempelajari bahasa yang berbeda – beda )

Sejak kecil pula mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.

Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.

Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Musik yang mereka dengarkan ya musik yang bisa menambahkan kecerdasan otak mereka. Yaitu musik yang lagak-lagak bethoven gitu deh.

( Ternyata sesuai dengan yang dikatakan Adi W Gunawan di buku Born To BE Genius )

Masa kanak-kanak

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!” katanya.

Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi, olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka.

Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Saya pernah membaca buku ( saya lupa judulnya ) yang mengatakan : kalau anak-anak yang jago dalam hal olahraga, biasanya mereka mempunyai kemampuan mengambil keputusan yang cepat, karena otak mereka terlatih bergerak cepat, terlepas dari bagus atau tidaknya prestasi mereka disekolah.

Sekolah Tinggi

Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apalagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg diberi keutamaan ialah fakultas ekonomi. Dr Stephen Carr Leon sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi.

Di akhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Dam mereka harus mempraktekannya.

Anda hanya akan lulus jika tim Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Anda terperanjat?

Itulah kenyataannya. Entrpreneurship dan networking digelorakan.

Merokok bagi mereka adalah sesuatu yang tabu

Bila Anda diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan dari saintis gen dan DNA Israel.




Jadi merokok merupakan sesuatu yang kejam dan menjijikan bagi orang Israel ! Perbuatan terkutuk dan kejam bagi mereka mungkin. Karena bukan saja merusak gen untuk keturunannya, tapi juga merusak gen orang-orang yang ikut menghirupnya.

Hei bandingkan dengan Indonesia !!!

Di jalanan, di angkot, di mall-mall, di warteg, di kampus, bahkan di beberapa TERAS MASJID yang pernah saya kunjungi. ( Aoa coba di tempat ibadah, malah ada perusak generasi bangsa, yang namanya rokok )

Kalau mau negeri ini berubah dan anak bangsa kita cerdas-cerdas, hilangkan rokok !

Jangan menyalahkan pemerintah dulu dech… para orang miskin jangan cuma bisa menuntut pemerintah banyak melakukan korupsi dech… Rokok dulu tuh hilangin ! (Uang rokok mendingan buat beli beras)

Jadi mahasiswa jangan belagu ikutan demo-demo dech, kalau masih gelantungan di bis sambil ngebulin asap rokok! Apalagi kalo masih anak sekolahan!

Para ustad-ustad di pesantren tolong dilepas tuh sorban, kalo masih ngebulin asap rokok ! (ustad yang gak ngerokok jangan ngamuk ya…)

Kalau anda perokok yang jadi tersinggung dengan bagian diatas, Silahkan Hack Blog ini, kalau anda bisa memberikan contoh bangsa yang sukses dan maju dengan disertai budaya merokok yang mewabah.

Tidak bakalan ada

Mari kita bersama-sama simpulkan kenapa bangsa Yahudi bisa sangat amat sangat cerdas sehingga bisa menguasai dunia, baik dari segi kepintaran, teknologi, maupun perekonomian.

1. Melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses dan ketekunan dalam membina generasi penerus.
( kesimpulan Dr Stephen Carr Leon)

2. Para orang tua bangsa Yahudi mengerti bahwa melatih anak menjadi cerdas, bukan saat anak mereka umur belasan tahun ataupun masih kecil, tapi saat anak mereka masih di dalam kandungan ! Mereka mengerti baik karakter dan kepintaran anak, tergantung dari aktivitas apa yang para ibu lakukan sewaktu mengandung anak tersebut.
( Ini kesimpulan saya dari perkataan Ibu Roesmiati Soepandji )

3. Mereka mengharamkan rokok!!!
Oia sebagai tambahan saja. ini saya lampirkan daftar orang – orang dari bangsa Yahudi yang memenangkan berbagai nobel di berbagai ilmu di dunia ini. Agar tulisan saya tentang bangsa Yahudi itu pintar memang ada buktinya. :)


Daftar peraih nobel Yahudi dari berbagai disiplin ilmu :

Literatur

1910 – Paul Heyse
1927 – Henri Bergson
1958 – Boris Pasternak
1966 – Shmuel Yosef Agnon
1966 – Nelly Sachs
1976 – Saul Bellow
1978 – Isaac Bashevis Singer
1981 – Elias Canetti
1987 – Joseph Brodsky
1991 – Nadine Gordimer
2002 – Imre Kertesz
2005 – Harold Pinter

Kedamaian Dunia

1911 – Alfred Fried
1911 – Tobias Asser
1968 – Rene Cassin
1973 – Henry Kissinger
1978 – Menachem Begin
1986 – Elie Wiesel
1994 – Shimon Peres
1994 – Yitzhak Rabin
1995 – Joseph Rotblat

Kimia

1905 – Adolph Von Baeyer
1906 – Henri Moissan
1910 – Otto Wallach
1915 – Richard Willstaetter
1918 – Fritz Haber
1943 – George Charles de Hevesy
1961 – Melvin Calvin
1962 – Max Ferdinand Perutz
1972 – William Howard Stein
1972 – C.B. Anfinsen
1977 – Ilya Prigogine
1979 – Herbert Charles Brown
1980 – Paul Berg
1980 – Walter Gilbert
1981 – Ronald Hoffmann
1982 – Aaron Klug
1985 – Herbert A. Hauptman
1985 – Jerome Karle
1986 – Dudley R. Herschbach
1988 – Robert Huber
1989 – Sidney Altman
1992 – Rudolph Marcus
1998 – Walter Kohn
2000 – Alan J. Heeger
2004 – Irwin Rose
2004 – Avram Hershko
2004 – Aaron Ciechanover

Ekonomi

1970 – Paul Anthony Samuelson
1971 – Simon Kuznets
1972 – Kenneth Joseph Arrow
1973 – Wassily Leontief
1975 – Leonid Kantorovich
1976 – Milton Friedman
1978 – Herbert A. Simon
1980 – Lawrence Robert Klein
1985 – Franco Modigliani
1987 – Robert M. Solow
1990 – Harry Markowitz
1990 – Merton Miller
1992 – Gary Becker
1993 Rober Fogel
1994 – John Harsanyi
1994 – Reinhard Selten
1997 – Robert Merton
1997 – Myron Scholes
2001 – George Akerlof
2001 – Joseph Stiglitz
2002 – Daniel Kahneman
2005 – Robert J. Aumann

Medis

1908 – Elie Metchnikoff
1908 – Paul Erlich
1914 – Robert Barany
1922 – Otto Meyerhof
1930 – Karl Landsteiner
1931 – Otto Warburg
1936 – Otto Loewi
1944 – Joseph Erlanger
1944 – Herbert Spencer Gasser
1945 – Ernst Boris Chain
1946 – Hermann Joseph Muller
1950 – Tadeus Reichstein
1952 – Selman Abraham Waksman
1953 – Hans Krebs
1953 – Fritz Albert Lipmann
1958 – Joshua Lederberg
1959 – Arthur Kornberg
1964 – Konrad Bloch
1965 – Francois Jacob
1965 – Andre Lwoff
1967 – George Wald
1968 – Marshall W. Nirenberg
1969 – Salvador Luria
1970 – Julius Axelrod
1970 – Sir Bernard Katz
1972 – Gerald Maurice Edelman
1975 – David Baltimore
1975 – Howard Martin Temin
1976 – Baruch S. Blumberg
1977 – Rosalyn Sussman Yalow
1977 – Andrew V. Schally
1978 – Daniel Nathans
1980 – Baruj Benacerraf
1984 – Cesar Milstein
1985 – Michael Stuart Brown
1985 – Joseph L. Goldstein
1986 – Stanley Cohen [& Rita Levi-Montalcini]
1988 – Gertrude Elion
1989 – Harold Varmus
1991 – Erwin Neher
1991 – Bert Sakmann
1993 – Richard J. Roberts
1993 – Phillip Sharp
1994 – Alfred Gilman
1994 – Martin Rodbell
1995 – Edward B. Lewis
1997 – Stanley B. Prusiner
1998 – Robert F. Furchgott
2000 – Eric R. Kandel
2002 – Sydney Brenner
2002 – Robert H. Horvitz

Fisika

1907 – Albert Abraham Michelson
1908 – Gabriel Lippmann
1921 – Albert Einstein
1922 – Niels Bohr
1925 – James Franck
1925 – Gustav Hertz
1943 – Gustav Stern
1944 – Isidor Issac Rabi
1945 – Wolfgang Pauli
1952 – Felix Bloch
1954 – Max Born
1958 – Igor Tamm
1958 – Il’ja Mikhailovich
1958 – Igor Yevgenyevich
1959 – Emilio Segre
1960 – Donald A. Glaser
1961 – Robert Hofstadter
1962 – Lev Davidovich Landau
1963 – Eugene P. Wigner
1965 – Richard Phillips Feynman
1965 – Julian Schwinger
1967 – Hans Albrecht Bethe
1969 – Murray Gell-Mann
1971 – Dennis Gabor
1972 – Leon N. Cooper
1973 – Brian David Josephson
1975 – Benjamin Mottleson
1976 – Burton Richter
1978 – Arno Allan Penzias
1978 – Peter L Kapitza
1979 – Stephen Weinberg
1979 – Sheldon Glashow
1988 – Leon Lederman
1988 – Melvin Schwartz
1988 – Jack Steinberger
1990 – Jerome Friedman
1992 – Georges Charpak
1995 – Martin Perl
1995 – Frederick Reines
1996 – David M. Lee
1996 – Douglas D. Osheroff
1997 – Claude Cohen-Tannoudji
2000 – Zhores I. Alferov
2003 – Vitaly Ginsburg
2003 – Alexei Abrikosov

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.