[KulinerDaihatsu] Mantapnya Nasi Jinggo ala Bali

Bali merupakan ibukota Denpasar yang sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan dalam maupun luar negeri. Bali merupakan kota wisata yang sangat terkenal di Indonesia. Pergi ke Bali tak lengkap rasanya bila tidak mencicipi nasi jinggo. Nasi jinggo merupakan salah satu makanan khas Bali. Bila dilihat sekilas, nasi jinggo mirip dengan nasi kucing yang biasa dijual di angkringan-angkringan Yogyakarta. Porsinya sama-sama kecil, yang beda dengan nasi jinggo adalah isi dan bentuk bungkusannya. Harganya sangat terjangkau dan rasanya masakan khas Indonesia. 


Nasi Jinggo ala Bali
Tapi, bagi yang biasa makanan enak agak shock dengan makanan ini. Pasalnya, nasi jinggo itu biasanya nasinya kaku (tergantung juga yang jual), porsiny sedikit, ayam suwirannya sedikit plus pedas, telurnya seperempat bagian, oseng-oseng tempenya sedikit juga, serundeng sama sambal yang sangat pedas (bagi yang tidak suka pedas, bisa minta sama penjualnya agar tidak pedas). Kalo dulu, nasi jinggo hanya dapat ditemui jam 21.00 tapi saat ini dimana-mana dan pagi sudah ada. 

Bila pergi ke Bali, pasti pernah ke pantai yang ada di Bali. Nah, pantai juga penjual sering menjual makanan nasi jinggo. Beda tempat beda pula harganya karena setelah berada dipantai secara otomatis tingkat nafsu ingin makan akan bertambah secara drastis. Tapi, hati-hati banyak pedagang palsu yang mencampurkan dengan bahan non-halal. Pastikan beli nasi jinggo di tempat yang sudah terpercaya. 

Sebenarnya, penulis mengetahui tempat kuliner makanan maupun minuman dimana yang pasti pas mantap dijamin halal. Namun, untuk memenuhi persyaratan sesuai aturan yang diselenggarakan oleh pihak Daihatsu maka penulis tidak menyebutkan alamat maupun nama tempatnya. Hal ini karena penulis dulu pernah mengunjungi kota wisata ini. 

Penulis ingin berbagi cerita saat mengunjungi kota Bali. Tak pernah disangka, penulis telah mengunjungi kota wisata yang kaya akan adat istiadat itu. Perjalanan kami dengan Daihatsu hanya berlangsung selama 3 hari. Saat itu, orangtua sedang menjalankan tugas yang untuk berada disana. Kami menginap di hotel dan pelayanan hotel sangat memuaskan. Hari pertama, dengan pemandu yang ada di Pulau Dewata tersebut kami dibawa ke pantai dimana, oleh yang memandu wisata kami diberi air suci untuk mencuci muka dan pakaian seperti kain panjang yang harus dipakai. Setelah itu kami mengunjungi beberapa pantai yang ada di Bali. Hari kedua, kami dibawa ke sebuah pura yang pengunjung dominan turis dan banyak tarian khas Bali ditampilkan, serta tak lupa membawa bekal makanan dan minuman. Hari terakhir, kami dibawa ke tempat yang banyak monyetnya. Semua monyetnya sangat jinak, asalkan pengunjung membawa kacang. Saat yang tak terlupakan, dimana ada seekor monyet buang air kecil tepat dipundak ibu namun ibu baru menyadari setelah kami sampai di hotel. Tidak hanya itu, monyet-monyet disana sangat mudah beradaptasi dengan orang baru yang memasuki wilayah mereka. Hari terakhir, kami juga tak lupa mencicipi nasi jinggo dan membeli oleh-oleh. Pengalaman indah ini takkan pernah terlupakan. Perjalanan yang menyenangkan bersama keluarga dan tentunya Daihatsu yang memang bersahabat mengantarkan kami tempat-tempat indah di Bali.




Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.