Layanan jejaring sosial kian menjamur. Di lain sisi, remaja terlalu
banyak mengumbar data pribadinya secara online, sementara layanan
jejaring sosial dinilai belum mampu melindungi privasi mereka.
Demikian hasil survey online yang dirilis Common Sense Media, dengan
melibatkan 2.100 orang dewasa antara 13 – 16 Agustus serta 401 orang
remaja berusia 15 – 18 tahun antara 18 – 20 Agustus lalu.
Dari survey terungkap bahwa 92 persen orangtua berpendapat bahwa anak
mereka terlalu banyak mengumbar informasi pribadi di internet. Tiga
dari empat orangtua menilai bahwa layanan jejaring sosial belum mampu
melindungi privasi anak. Mayoritas orangtua merasa bahwa mesin pencari
dan jejaring sosial tidak perlu men-share lokasi fisik seorang anak
kecuali jika orangtuanya sudah menyetujuinya.
Hanya setengah dari orangtua yang disurvei mengaku bahwa mereka membaca “term of service”
sebuah website, meskipun sebagian besar mengaku akan membacanya jika
tulisannya lebih pendek dan jelas. Dan 69 persen orangtua menilai bahwa
privasi online seharusnya menjadi tanggung jawab bersama baik individu
maupun perusahaan online.
Dari sisi anak, 79 persen remaja menilai bahwa teman-teman mereka
terlalu banyak membagi info pribadi di Web. Sebanyak 58 persen remaja
takut kalau mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan atau masuk ke
sekolah favorit mereka jika mengumbar informasi pribadi terlalu banyak
di internet. Sekitar 70 persen remaja mengaku proaktif melindungi
privasi online mereka dengan memanfaatkan pengaturan privasi.
Sebagai solusinya, berdasarkan hasil survey, 60 persen mengatakan
pemerintah perlu memperbarui undang-undang privasi online untuk
anak-anak dan remaja. Hampir 90 persen menyatakan akan mendukung
undang-undang yang mengharuskan perusahaan-perusahaan online harus
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum menggunakan informasi
pribadi anak untuk tujuan pemasaran.
Selain itu, para orangtua menganggap perlunya edukasi tentang privasi
online. Hasil survey mengatakan 70 persen orangtua berharap agar
sekolah dapat mengajarkan muridnya tentang pentingnya menjaga privasi
online.
Berikut ini beberapa saran untuk orang tua terkait menjaga privasi anak, antara lain:
1. Pastikan anak selalu menggunakan pengaturan privasi sehingga mereka
tidak mudah dicari di Facebook dan jejaring sosial lainnya.
2. Beritahu anak agar tidak mengumbar lokasi tempat tinggal mereka di
situs-situs seperti Foursquare, karena ini bisa mengekspos anak untuk
dieksploitasi orang asing.
3. Ingatkan anak untuk tidak sembarangan mengisi kuesioner, mengikuti kontes online, mengisi form dengan iming-iming hadiah gratis. Sebab, meski tidak semuanya, teknik ini banyak dipakai semata-mata untuk mengambil informasi pribadi untuk alasan pemasaran.
4. Selalu review tawaran, form, dan halaman login apapun yang mengharuskan anak menginputkan informasi pribadi.
3. Ingatkan anak untuk tidak sembarangan mengisi kuesioner, mengikuti kontes online, mengisi form dengan iming-iming hadiah gratis. Sebab, meski tidak semuanya, teknik ini banyak dipakai semata-mata untuk mengambil informasi pribadi untuk alasan pemasaran.
4. Selalu review tawaran, form, dan halaman login apapun yang mengharuskan anak menginputkan informasi pribadi.
[via CNN]
0 komentar:
Posting Komentar