Tahukah Anda, saat ini sudah ada setidaknya 6 miliar ponsel yang
aktif di seluruh dunia, bahkan lebih. Demikian data yang dilansir oleh
International Telecommunications Union (ITU). Sementara jumlah populasi
manusia sedunia adalah 7 miliar orang. Berarti, rata-rata nyaris semua
manusia memiliki ponsel. Faktor utama mengapa ponsel jadi semacam alat
yang wajib dimiliki adalah karena biaya data mobile dan harga ponsel itu
sendiri terus mengalami menurunan, sehingga makin terjangkau oleh
banyak orang di negara berkembang.
Laporan dari Ars Technica berdasarkan data tahunan ITU menggambarkan
bagaimana teknologi mobile saat ini tengah mengubah wajah dunia. Di
negara seperti Brazil, Ghana, Rwanda dan Kenya, adopsi ponsel telah
berkembang mencapai dua digit pada tahun 2011. Sementara di China dan
India pelanggan ponsel sudah mencapai 1 miliar di masing-masing negara
tersebut.
Teknologi mobile juga membantu orang-orang di negara berkembang bisa
mendapatkan akses online. Rata-rata biaya untuk broadband di suatu rumah
sudah menghabiskan 40% dari income bulanan sebuah keluarga di negara
berkembang. Dan semakin lama biaya broadband mobile kian mudah dan mudah
diakses, setidaknya bagi paket data terbatas. Adopsi broadband mobile
sudah mencakup 32% secara global, dan 24% di negara berkembang pada
tahun 2011.
Dan semua angka-angka itu akan terus bertuumbuh. Asal tahu saja,
studi yang dilakukan oleh Gartner memprediksikan setidaknya ada 1 miliar
smartphone yang siap dipasarkan ke seantero dunia pada 2012. Sedangkan
data dari Canalys memperlihatkan pada tahun 2011 jumlah ponsel pintar
yang terjual lebih banyak ketimbang PC. Sementara Cisco memperkirakan
bahwa pada akhir 2012 jumlah smartphone di planet bumi akan lebih banyak
dari yang pernah dipikirkan manusia selama ini.
Negara mana yang dianggap cukup mampu mengadopsi teknologi informasi
paling canggih? Ternyata jawabannya adalah Korea Selatan. Sementara
Amerika Serikat justru ada di urutan ke-14. Indonesia sendiri berada di
urutan 101, di bawah Afrika Selatan, dan di atas Kenya.
[via Mashable]
0 komentar:
Posting Komentar