Indonesia Salah Satu Sumber Spam Terbanyak

 Laporan terbaru yang diterbitkan perusahaan keamanan Sophos menyebutkan, Asia saat ini menjadi top ‘kontributor’ serangan spam yang terjadi di internet. Lebih dari setengah dari total spam yang beredar secara global berasal dari Asia.

Dalam laporannya, Sophos mengatakan bahwa prosentase spam yang berasal dari Asia naik menjadi 50,1 persen pada kuartal tiga 2011, meningkat tajam jika dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu yang hanya 35,1 persen.

Meskipun Amerika Serikat masih menjadi negara dengan sumber spam terbanyak, negara-negara Asia rupanya menyumbang porsi yang cukup signifikan dari keseluruhan email spam yang beredar. Lihat saja Korea Selatan, kini duduk di peringkat kedua sebagai sumber spam terbanyak setelah AS, dengan kontribusi 9,6 persen.

Beberapa negara Asia – Indonesia, Pakistan, Taiwan dan Vietnam – masuk dalam daftar sumber spam terbanyak sejak kuartal ketiga 2010. Sementara itu di posisi tiga ada India dengan prosentase 8,8 persen.

Graham Cluley, senior Konsultan Teknologi Sophos mengatakan, statistik ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang online di Asia namun mereka tidak melakukan langkah yang tepat untuk melindungi komputer mereka. Menurut Cluley, spam yang mencoba menyusupi akun email sangat bervariasi, mulai dari yang iklan yang menjengkelkan hingga serangan yang benar-benar berbahaya. Kasus terburuk, pesan spam dirancang untuk menginfeksi komputer korban dengan Trojan atau phishing.

Terkait penyebaran, mayoritas email spam banyak didistribusikan oleh botnet, yaitu jaringan dari komputer zombie yang terinfeksi atau dioperasikan oleh spammer.

Nah, komputer user berisiko menjadi botnet jika mereka tidak mengupdate software antivirus dan menginstal patch keamanan terbaru. Sebab serangan spam tidak hanya melanda email tapi juga layanan jejaring sosial, salah satunya dimanfaatkan untuk menyebarkan survey yang menghasilkan uang lewat pesan spam.

Jika Anda mendapat pesan spam, sebaiknya cek settingan filter email Anda dan pastikan software keamanan Anda aktif dan sudah diinstal dengan patch keamanan terbaru. Lalu jangan pernah tergoda untuk membeli apapun yang ditawarkan email spam. Sophos juga memperingatkan bahwa botnet bisa digunakan oleh penjahat cyber untuk melancarkan serangan Distributed Denial of Service (DDoS).

Berikut ini daftar 12 negara dengan sumber spam terbanyak pada kuartal 3 (Juli – September 2011):
1. Amerika Serikat  11.3%
2. Korea Selatan  9.6%
3. India  8.8%
4. Rusia  7.9%
5. Brazil  5.7%
6. Taiwan  3.8%
7. Vietnam  3.5%
8. Indonesia  3.3%
9. Ukraine  3.1%
10. Romania  2.8%
11. Pakistan  2%
12. Italia  1.9%
13. Lainnya  36.3%

[via Sophos]

80% Virus yang Beredar Adalah Trojan

 Ternyata, sebanyak 80% virus atau malware yang beredar di jaringan adalah Trojan. Demikian menurut laporan yang dihimpun PandaLab yang mengidentifikasi lebih dari 6 juta sampel malware baru selama Januari hingga Maret 2012.

Apa itu Trojan? Ini adalah jenis virus komputer yang menginfeksi gadget kita tanpa kita sadari, dan diam-diam merusak dari dalam. Biasanya Trojan akan menyamar dalam bentuk file atau program seperti pada PDF, sehingga user tidak tahu bahwa itu virus berbahaya. Jenis ini juga tidak mereplikasi diri seperti worm atau virus kebanyakan.

Dulu, jenis worm memang terbanyak menginfeksi komputer, tapi selama tiga bulan belakangan ternyata Trojan lebih mendominasi. Definisi malware sendiri sudah semakin blur sejak para kriminal cyber melakukan banyak inovasi, dan kini Trojan menjadi bagian yang lebih besar dari serangan malware di masa lalu. PandaLabs menemukan satu jenis virus yang mereka sebut sebagai “Trojan Polisi”, di mana banyak korban menerima  pesan seolah-olah dari Departemen Keadilan Amerika yang menginformasikan bahwa mereka telah melanggar hukun dengan mengakses situs pornografi anak-anak, sehingga harus membayar denda tertentu jika tak ingin komputernya di-banned.

Menurut PandaLabs, negara yang komputernya paling banyak terinfeksi malware adalah China (54,10%), Thailand (47,15%), dan Turki (42,75%). Disusul kemudian oleh Rusia, Peru, Ekuador, Spanyol, Argentina, Polandia, dan Chili.
 
[via securitynewsdaily]

Korea Selatan, Negara dengan Virus Komputer Terbanyak!

Korea Selatan adalah negara yang komputernya paling banyak terinfeksi virus! Maka hati-hatilah jika berniat untuk membawa laptop kesana. Demikian menurut studi yang dilakukan Panda Labs, firma antivirus asal Spanyol. Dari semua negara di dunia, negeri ginseng tersebut menduduki urutan pertama, yakni 57% komputernya terinfeksi virus. Baru kemudian diikuti oleh tetangganya, China, dengan 52%, kemudian Taiwan, 43%. Angka ini dihasilkan Panda Labs melalui analisanya selama April-Juni 2012.

Di belakang mereka adalah Bolivia, Honduras, Turki, Ekuador, Rusia, Slovakia , dan Polandia. Rata-rata infeksi virus yang dialami seluruh komputer di dunia adalah 32%. Amerika dan Meksiko mengalami penurunan infeksi, masing-masing 30%. Sementara Kanada 25%.

Swiss adalah negara dengan jumlah infeksi paling rendah, yakni 18%, diikuti Swedia 19%, disusul Norwegia, Inggris, Uruguai, Jerman, Irlandia, Finlandia, Hungaria, dan Belanda.

Yang menarik, mayoritas negara dengan angkah infeksi rendah adalah negara dengan teknologi maju, kecuali Korea Selatan. Seperti kita tahu, negara tersebut cukup maju di bidang teknologi informasi, namun mengherankan bahwa angka infeksi virus komputernya juga sangat tinggi.

Studi lain yang pernah dilakukan juga menghasilkan data yang tak terlalu meleset, di mana Korea Selatan menduduki urutan kedua negara yang paling terinfeksi virus komputer, disusul Guatemala, Vietnam dan Indonesia.

Korea Selatan dapat dikatakan sebagai negara kaya tapi “kotor”. Baik firma sekuritas komputer Panda maupun Norman berspekulasi bahwa kondisi negara tersebut yang berbatasan dan “bermusuhan” dengan Korea Utara membuatnya selalu dalam keadaan perang teknis. Sistem komputer pemerintah, militer, dan industri Korea Selatan, dalam kondisi darurat untuk diserang lawan. Inilah yang membuatnya berpotensi untuk diserang virus. Sebagai contoh, pada Maret 2011, sebanyak 40 situs Korea Selatan, termasuk situs milik bank-bank besar, mengalami serangan denial-of-service secara besar-besaran. Pada bulan yang sama, sejumlah malware menyerang sistem komputer bandara di sana.

Warga Jakarta Paling Bawel di Twitterland Sedunia!

Para pengicau Jakarta ternyata paling aktif di Twitterland! Mereka kuasai 2% lebih dari kicauan seluruh kota-kota di dunia. Menurut perhitungan Semiocast, kota-kota di dunia berkontribusi 27% dari total twit sedunia. Kota lain di Indonesia yang tidak kalah cerewet di Twitter adalah Bandung, yang menduduki urutan ke-6 daftar kota paling aktif ngetwit sedunia.

Aktifnya kicauan warga Twitter Jakarta ini mengalahkan Tokyo yang berada di urutan ke-2, dan London di urutan ke-3. Disusul dengan Manchester  dan New York di peringkat 4 dan 5.

Untuk urutan negara, Indonesia menduduki urutan ke-5 dalam hal jumlah pengguna Twitter, setara dengan 29,4 juta akun. Negara dengan jumlah pengguna Twitter terbanyak adalah Amerika Serikat, Brasilia, Jepang, dan Inggris.

Studi Semiocast yang berbasis di Paris ini mengungkap hingga Juni 2012, total warga Twitterland adalah setengah miliar akun, mencakup 140 juta akun di Amerika Serikat sendiri. Jepang dan Korea tergolong negara yang paling lambat pertambahan akunnya.

Semiocast telah menganalisa 517 juta profil user Twitter yang dibuat sebelum Juli 2012, dan 1,058 miliar twit yang diposting sejak 1 Juni-30 Juni 2012. Dilakukan klasifikasi berdasar lokasi, zona waktu, bahasa, dan koordinat GPS.

Brasil adalah negara yang paling banyak terdapat akun baru Twitter, dengan perkembangan dari 33,3 miliar di Januari 2012 menjadi 41,5 miliar di Juli 2012. Negara ini berkontribusi 8% dari total seluruh akun Twitter. Gap antara jumlah akun Twitter Indonesia dengan Inggris sangat dekat, Inggris dengan 32,2 miliar, dan Indonesia 29,4 juta. Apakah kamu tergolong pengicau yang cerewet di Twitter?

[via Semiocast]

Play Safe, Pelindung Anak di Smartphone Android

 Smartphone Android kini makin tren saja. Banyak aplikasi menarik, dengan tampilan lucu, membuat anak-anak tergoda untuk ikut memainkan ponsel pintar ini. Android memang menyediakan banyak aplikasi khusus anak-anak, seperti games, menggambar, cerita, dan banyak lagi. Masalahnya, bagaimana agar anak-anak tidak sembarang mengakses aplikasi yang tidak sesuai dengan usianya?

Tersedia Play Safe, aplikasi Android yang mampu mengatur jenis aplikasi apa saja yang layak diakses anak-anak. Play Safe bisa diunduh gratis dari Google Play. Jika sudah terinstal pada smartphone kita, maka Play Safe akan muncul dalam bentuk kotak khusus yang berisi daftar aplikasi khusus anak-anak. Arahkan anak kita untuk selalu memulai akses dari sini.

Jika ingin log out dari aplikasi ini, yakni ketika anak-anak sudah tidak memakainya, cukup menekan logo selama 3 detik saja. Anak yang berusia lebih tua akan paham dan bisa saja melakukannya, maka pengembang aplikasi juga berencana untuk melengkapi aplikasi ini dengan password pelindung. Dengan password, anak tak bisa dengan mudah keluar dari Play Safe untuk mengakses aplikasi lain yang belum layak untuk usianya.

Play Safe dapat berjalan di smarphone berbasis Android versi 2.2 ke atas. Dengan aplikasi ini, orang tua tak perlu lagi mengawasi terus-menerus atau merasa was-was saat anak-anak mereka mulai bermain dengan smartphone.
 
[via PCWorld]

3 Alasan Kenapa Android Lebih Aman bagi Anak-anak


Ada beberapa pertimbangan bagi orang tua sebelum memberikan perangkat mobile apa yang cocok untuk anak-anak. Faktor keamanan adalah salah satunya. Tahukah Anda bahwa sistem operasi Android ternyata lebih aman bagi anak-anak dibanding iOS? Ya, Android dianggap lebih banyak memberi keleluasaan bagi orang tua untuk mengatur dan memonitor akses bagi anak-anak mereka.

Apa saja kelebihan Android dibanding iOS? Ini dia:

1. Mengatur apa yang boleh dan tidak

Anak-anak usia belia belum mampu mengetahui konten apa saja yang boleh diakses atau tidak. Di sinilah peran orang tua dibutuhkan. Pada memang ada aplikasi parental control, di mana sejak tahun lalu Apple memungkinkan user memblokir akses ke sejumlah aplikasi. Namun tetap ada kemungkinan aplikasi itu terhapus. User juga tidak dapat membatasi aplikasi ke video dan musik.
Sementara di Android user dapat melakukan kontrol lebih jauh dengan bantuan aplikasi tambahan. Sistem operasi ini lebih fleksibel bagi developer untuk mebambah aplikasi lain demi keamanan anak. Sebagai contoh aplikasi Family Guardian  yang mampu menyembunyikan sejumlah aplikasi yang tidak ingin diketahui anak-anak. Aplikasi ini juga dapat memblokir konten tertentu yang dianggap belum pantas bagi anak. Hal seperti ini tak mungkin dilakukan di iPhone dan iPad.

2. Didesain untuk anak dan orang tua

Belum lama ini Techno Source merilis tablet Android bagi anak usia 5 tahun ke atas, Kurio 7.  Tablet ini berpenampilan sama dengan tablet Android Samsung atau HTC, hanya disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak. Pada produk ini khusus dihadirkan aplikasi untuk anak-anak, dengan pembatasan situs pada browser. Profilnya pun dapat disesuaikan dengan usia anak. Ada juga yang sudah dirilis Amazon, Kindle FreeTime bagi Kindle Fire HD tablets yang memang didesain khusus bagi anak-anak. Berarti pengembang Android memang sangat memikirkan bagaimana perangkat-perangkat ini bisa nyaman bagi anak-anak maupun orang dewasa.

3. Lebih ekonomis

Di luar dua kelebihan di atas, ada nilai plus lagi pada Android bagi orang tua, yakni dari sisi ekonomi. Banyak smartphone atau tablet Android dengan harga jauh lebih terjangkau dibanding yang berbasis iOS. Seperti kita tahu, anak-anak masih sering bersikap ceroboh pada perangkat elekronik. Akan sayang rasanya jika memberinya perangkat berharga mahal. Nah, kini banyak tablet dan smartphone Android dengan harga yang lebih terjangkau. Baik fitur maupun aplikasi yang tersedia pun tidak kalah dengan iOS.
 
[via Mashable]

Orang Suka Belanja Diam-diam Lewat Perangkat Mobile

Orang cenderung melakukan belanja online melalui perangkat mobile ketimbang komputer biasa. Bisa jadi karena perangkat mobile seperti smartphone atau tablet lebih praktis dan menarik ketimbang desktop? Tidak juga, alasan utamanya adalah karena perangkat mobile lebih bisa menjaga privasi.

Sebuah survei yang melibatkan 2200 orang dewasa Amerika menyatakan bahwa 3 dari 5 user perangkat mobile menggunakan gadgetnya untuk berbelanja. Perangkat mobile itu adalah iPhone, iPad atau ponsel berbasis Android, dan tablet PC lain. Survei ini diadakan oleh Harris Interactive dan Apigee, perusahaan pengembang software aplikasi mobile untuk Gilt, Walgreens dan eBay . Buku, barang elektronik, dan kartu ucapan adalah yang paling banyak dibeli oleh para responden.

Alasan utama mereka suka berbelanja online melalui perangkat mobile adalah, bisa melakukan transaksi dimana saja, kapan saja. Sebanyak 50% dari responden mengemukakan alasan tersebut. Sebesar 48% dari mereka menyatakan dengan perangkat mobile lebih mudah membandingkan harga di toko online dengan di toko sesungguhnya.

Alasan agar bisa berbelanja tanpa diketahui suami atau istri dikemukakan 25% responden. Ada juga 14% responden yang bilang bahwa belanja melalui perangkat mobile tidak bikin mereka malu atas barang yang dibeli. Sementara 12% responden mengaku suka berbelanja secara diam-diam saat jam kerja.

Wah ternyata berbelanja online sudah dianggap suatu aktivitas yang butuh privasi tersendiri ya. Bagaimana dengan Anda?

[via technewsdaily]

India Salip Jumlah Pengguna Facebook Indonesia

 Indonesia sudah lama didapuk sebagai pengguna Facebook ke-2 terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Namun kini India berhasil menyalip Indonesia dan mengambil alih posisi tersebut.

Menurut data statistik terbaru dari Socialbakers, India kini menggantikan posisi Indonesia sebagai pengguna Facebook kedua terbesar di dunia dengan jumlah 43,49 juta. Sedangkan peringkat Indonesia kini bergeser ke peringkat 3 dengan jumlah pengguna Facebook 43,06 juta, hanya selisih empat ratus ribuan user saja dari India. Di puncak teratas, masih diduduki oleh Amerika Serikat dengan total pengguna Facebook mencapai 155,7 juta.

Jika diperhatikan, jumlah kenaikan pengguna Facebook di India sangat signifikan. Pada bulan Juni 2010 saja, jumlah pengguna Facebook di India baru mencapai 18 juta. Setahun kemudian, pada bulan Juni 2011, jumlah pengguna India naik drastis menjadi 34 juta. Rata-rata, jumlah pengguna Facebook di India bertambah 50.000 user setiap harinya dalam 7 bulan terakhir.

Sama seperti di Indonesia, dilihat dari sisi usia, mayoritas pengguna Facebook di India saat ini didominasi oleh anak muda berusia 18 – 24 tahun, dengan prosentase 49 persen, disusul usia 25 – 34 tahun sebanyak 27 persen.

Facebook sendiri saat ini telah membuka pusat layanan (support center) di Hyderabad, India. Ini adalah kantor pertama Facebook di Asia.

Setelah Amerika Serikat, India dan Indonesia, negara lain yang masuk dalam daftar 10 negara dengan jumlah pengguna Facebook terbanyak adalah: Brazil (37,9 juta), Meksiko (32,03 juta), Turkey (31,24 juta), Inggris (30,24 juta), Filipina (27,59 juta), Perancis (23,59 juta) dan Jerman (22,60 juta).
 
[via mydigitalfc]

Benua Manakah Penyumbang Facebooker Terbanyak?

Kepopuleran Facebook belumlah pudar. Penggunanya bahkan makin meroket dalam hitungan jam dan hari hingga menembus angka 637 juta user. Bagaimanakah perkembangan pengguna Facebook di tiap-tiap benua serta negara mana sajakah yang paling progresif kenaikannya dalam rentang waktu 6 bulan?

Mengacu pada SocialBakers yang menghitung data statistik pengguna Facebook berdasar benua, didapatlah hasil sebagai berikut. Benua Afrika dinobatkan sebagai benua paling dinamis karena dalam kurun waktu 6 bulan, lebih dari 50% user baru dari 25 juta total Facebooker di sana muncul. Di benua tersebut, pertumbuhan Facebooker yang sangat kencang dialami oleh Mesir (mengingat revolusi Januari lalu) di mana terdapat 1,6 juta user baru, diikuti oleh Nigeria (1,4 juta user ) dan Afrika Selatan (750 ribu user).

Benua kedua yang paling dinamis terkait jumlah pengguna Facebook ialah Asia dengan India menjadi negara paling cepat pertumbuhannya (9 juta user). Indonesia menyusul dengan pertambahan pengguna Facebook baru sebanyak 8,2 juta user, kemudian disusul Filipina (6,6 juta user).

Amerika Selatan duduk di posisi ke-3 dengan Brasil yang tercatat paling besar pertumbuhannya yakni 7,1 juta user baru, lalu Argentina (2 juta) dan Peru (1,8 juta user). Amerika Utara serta Amerika Tengah memproduksi pengguna Facebook baru sebesar 18% di mana Amerika menjadi juaranya (20 juta user), diikuti Meksiko (7 juta user) dan Kanada (1,4 juta user).

Bagaimana dengan di Eropa? Negara yang paling cepat pertumbuhan Facebookernya ialah Jerman. Dalam 6 bulan, user barunya mencapai 5,2 juta, kemudian Polandia (2,45 juta) lalu Spanyol (1,8 juta).

Dengan hanya 5,1% prosentase pengguna user baru, Australia dinobatkan jadi benua yang paling lamban pertumbuhan Facebookernya. Facebook di benua tetangga kita tersebut hanya memperoleh 381 ribu user baru dan New Zealand dengan 97 ribu user.

Dari data statistik yang dihimpun SocialBakers tersebut bisa disimpulkan bahwa Afrika dan Asia menyumbang pengguna Facebooker yang paling banyak serta dinamis. Nama Facebook makin tenar terutama akhir-akhir ini di mana ia menjadi media berkekuatan besar yang berperan dalam gerakan sosial dan revolusi di Mesir dan negara-negara lainnya.

[via Stumbleupon]

Pengguna Ponsel Negara Berkembang Melesat 1500%!


Remaja di negara berkembang lebih menggilai ponsel ketimbang negara maju. Apa ya artinya? Sudah bukan rahasia bahwa penggunaan ponsel di kalangan remaja sudah sedemikian menggila. Tapi, apa betul remaja di negara berkembang lebih gila ponsel ketimbang remaja di negara maju?

“Ada lebih dari 6 miliar pengguna ponsel hari ini. Tapi angka tersebut akan melebihi jumlah populasi manusia dunia,” demikian menurut laporan World Bank baru-baru ini. Padahal 12 tahun lalu hanya ada kurang dari 1 miliar pengguna ponsel di seantero dunia. Kini, tiga per empat dari seluruh populasi dunia memiliki akses ke ponsel.

Pengguna ponsel di negara berpenghasilan rendah dan menengah telah mengalami lonjakan lebih dari 1500% sejak tahun 2000 dan 2010. Tentu saja besar kemungkinan bahwa 1 orang memiliki lebih dari 1 ponsel atau 1 nomor.

Komunikasi suara masih menjadi penggunaan utama berponsel, kemudian disusul dengan SMS atau pesan teks. Pada tahun 2010 saja, hampir 5 triliun pesan teks terkirim. Layanan ini setidaknya berkontribusi 80% bagi pendapatan pihak operator, yang setara dengan 106 miliar dolar AS.

Siapakah yang membuat ponsel digilai di negara berkembang? Ternyata para remaja belia. Di negara berkembang, sebanyak 29% pengguna ponsel adalah remaja berusia di bawah 15 tahun. Sementara di negara berpenghasilan tinggi, pengguna ponsel usia belia hanya ada 17% saja. Fakta ini menunjukkan bahwa negara berkembang telah bertumbuh menjadi lebih kaya, sehingga lebih banyak orang dapat memiliki ponsel untuk lebih dari sekadar bertelepon.

Menurut World Bank, ini berarti cukup besar bagi negara-negara berkembang, sebab dapat menciptakan lebih banyak kesempatan bagi lapangan kerja dan pendidikan.

Seiring dengan makin banyaknya pengunaan ponsel, maka harga ponsel pun kian terjangkau. Jumlah jaringan juga berlipat ganda dalam penyediaan bandwidth setiap 18 bulan, meluas ke area pedesaan. Ini artinya akses internet lebih banyak, dan aplikasi yang diunduh pun bertambah. Fakta ini, menurut para studi, mampu memperkuat jumlah pengguna dan meningkatkan kemampuan ekonomi.

[via Mashable]

30% Populasi Dunia = Warga Dunia Maya


Pernah merasa penasaran, berapa banyak orang online di seantero dunia ini? Apa yang mereka lakukan? Go-gulf.Com merangkai sejumlah data dari beberapa riset statistik online, dan mendesainnya menjadi sebuah infografik menarik. Riset ini melibatkan sebanyak 30% dari populasi dunia yang sudah menjadi warga dunia maya. Mereka coba menyibak, apa saja yang dilakukan warga cyber ini.

Ya, ternyata populasi dunia maya saat ini sudah mencapai lebih dari dua miliar orang, tepatnya 2.095.006.006 orang, atau mewakili 30% dari populasi global secara keseluruhan. Dari angka tersebut, rata-rata menghabiskan waktu 16 jam per bulan untuk mengakses internet. Tapi di Amerika Serikat sendiri, bisa menghabiskan waktu 32 jam sebulan atau dua kali lipatnya.

Nah, dari warga cyber itu, dari negara mana saja mereka berasal? Masih didominasi negara maju. Sebanyak 85% warga Inggris sudah bisa menikmati fasilitas sebagai warga dunia maya. Disusul kemudian oleh Jerman (81%), Prancis (80%), Amerika Serikat (79%), Rusia (43%). Baru kemudian di belakangnya ada Brazil (40%), China (34%), Nigeria (28%), dan India (7%).

Apa saja yang mereka lakukan di internet?  Situs jejaring sosial ternyata menjadi yang paling menarik perhatian. Ini terbukti dengan paling banyaknya situs-situs social media diakses, yakni sebanyak 22%. Lalu orang juga suka melakukan pencarian di search engine (21%), atau sekadar membaca-baca konten web (20%). Aktivitas lain yang cukup banyak dilakukan di internet adalah saling berkirim email dan komunikasi (19%), mengunjungi situs multimedia (13%), dan berbelanja online (5%).

Google masih menjadi situs yang paling banyak diklik, yaitu dengan unique visitor 153.441.000 per bulan. Tempat kedua diduduki oleh Facebook, 134.664.000 per bulan. Baru kemudian disusul Yahoo. MSN, YouTube, AOL, Wikipedia, Apple, dan Ask.

Selain data statistik di atas, ada juga sejumlah fakta menarik yang tersibak. Yaitu sebanyak 56% user Facebook menggunakan Facebook untuk memata-matai temannya atau orang lain. Pengguna Facebook di Brazil terbukti memiliki rata-rata teman paling banyak, yakni 481 terman per orang. Sedangkan user Facebook Jepang mempunyai teman paling sedikit, hanya 29 per orang orang.

Ternyata orang di China paling banyak menghabiskan waktu buat online shopping, yaitu 5 jam per minggu. Fakta menarik lain, dalam sehari terkumpul 1 miliar data hasil search di Google.  Dari social media, ada 250 juta twit perhari di Twitter, dan 800 juta update Facebook per hari.  Dan cukup banyak pula orang yang senang mengunggah film ke internet, terbukti ada 60 jam durasi film diunggah ke YouTube setiap 1 menit.  Yang menonton pun tidak kalah banyaknya, sebab ada 4 miliar view per hari di YouTube. Wow, cukup sibuk juga ya warga dunia online kita setiap harinya.
 
[via socialmediaportal]

Ada 6 Miliar Ponsel Aktif di Seluruh Dunia!


Tahukah Anda, saat ini sudah ada setidaknya 6 miliar ponsel yang aktif di seluruh dunia, bahkan lebih. Demikian data yang dilansir oleh International Telecommunications Union (ITU). Sementara jumlah populasi manusia sedunia adalah 7 miliar orang. Berarti,  rata-rata nyaris semua manusia memiliki ponsel. Faktor utama mengapa ponsel jadi semacam alat yang wajib dimiliki adalah karena biaya data mobile dan harga ponsel itu sendiri terus mengalami menurunan, sehingga makin terjangkau oleh banyak orang di negara berkembang.

Laporan dari Ars Technica berdasarkan data tahunan ITU menggambarkan bagaimana teknologi mobile saat ini tengah mengubah wajah dunia. Di negara seperti Brazil, Ghana, Rwanda dan Kenya, adopsi ponsel telah berkembang mencapai dua digit pada tahun 2011. Sementara di China dan India pelanggan ponsel sudah mencapai 1 miliar di masing-masing negara tersebut.

Teknologi mobile juga membantu orang-orang di negara berkembang bisa mendapatkan akses online. Rata-rata biaya untuk broadband di suatu rumah sudah menghabiskan 40% dari income bulanan sebuah keluarga di negara berkembang. Dan semakin lama biaya broadband mobile kian mudah dan mudah diakses, setidaknya bagi paket data terbatas. Adopsi broadband mobile sudah mencakup 32% secara global, dan 24% di negara berkembang pada tahun 2011.

Dan semua angka-angka itu akan terus bertuumbuh.  Asal tahu saja, studi yang dilakukan oleh Gartner memprediksikan setidaknya ada 1 miliar smartphone yang siap dipasarkan ke seantero dunia pada 2012. Sedangkan data dari Canalys memperlihatkan pada tahun 2011 jumlah ponsel pintar yang terjual lebih banyak ketimbang PC. Sementara Cisco memperkirakan bahwa pada akhir 2012 jumlah smartphone di planet bumi akan lebih banyak dari yang pernah dipikirkan manusia selama ini.

Negara mana yang dianggap cukup mampu mengadopsi teknologi informasi paling canggih? Ternyata jawabannya adalah Korea Selatan. Sementara Amerika Serikat justru ada di urutan ke-14. Indonesia sendiri berada di urutan 101, di bawah Afrika Selatan, dan di atas Kenya.
 
[via Mashable]

Akan Ada 1,2 miliar Smartphone & Tablet di 2013


Siapa sebenarnya peminat smartphone dan tablet PC? Jika Anda menjawab remaja, maka Anda salah. Ternyata peminat utama dua perangkat yang tengah naik daun itu adalah kaum pebisnis. Ya, menurut perusahaan riset teknologi Gartner, para pekerja dan pebisnis adalah kalangan yang paling banyak membeli smartphone dan tablet PC. Bahkan diperkirakan akan ada 1,2 miliar perangkat tablet dan smartphone terjual pada 2013 mendatang.

“Budaya konsumerisme yang melanda dunia teknologi informasi tidak dapat dihentikan lagi,” komentar perusahaan tersebut. Kombinasi penjualan smartphone dan tablet PC menguasai 70% dari keseluruhan perangkat yang terjual pada 2012. Diperkirakan hingga akhir tahun ini total penjualannya mencapau 821 juta unit.

Baik smartphones  maupun tablet tidak akan menggantikan PC secara keseluruhan, namun popularitas dan efektifitas kedua perangkat tersebut telah mengubah cara orang menjalankan bisnis dan pekerjaannya,” komentar Carolina Milanesi, salah satu analis Gartner. Peningkatan penggunaan sistem operasi Android akan terus meningkat. Dibayangi oleh iOS, dan Windows 8. RIM dari BlackBerry. Bahkan pada 2016 bisa jadi Windows 8 akan berada di posisi ketiga setelah iOS dan Android.

Gartner juga memprediksikan bahwa 66% pekerja mobile akan memiliki smartphone-nya sendiri pada tahun 2016. Lebih dari setengah smartphone tersebut akan berbasis Android.

Perangkat berbasis Android dan  iOS telah menjadi perangkat utama yang dipakai untuk keperluan bisnis, bahkan mengalahkan BlackBerry. Penjualan tablet pada 2012 ini akan mencapai 13 juta unit, dan akan menjadi tiga kali lipat pada 2016.
 
[via PCWorld]

Bagaimana iOS & Android Menguasai Dunia


Tingkat adopsi konsumen terhadap perangkat iOS dan Android dikatakan merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah teknologi, demikian menurut laporan teranyar firma analisa Flurry.

Bahkan cepatnya adopsi pengguna teknologi smartphone dan tablet ini 10 kali lebih cepat daripada PC pada era 1980-an. Perangkat seperti iPhone, iPad, dan Android juga tiga kali lebih cepat diadopsi penggunanya ketimbang tingkat rata-rata bagaimana orang mengenal Facebook sejak social media tersebut dirilis pada 2007.

Pada bulan Juli 2012 saja, tersebar 640 juta unit perangkat berbasis iOS dan Android di seantero dunia. Flurry sendiri dapat mendeteksi 90% dari semua perangkat yang aktif di seantero dunia melalui database yang terdiri dari 200.000 aplikasi.

Negara mana saja yang memimpin dalam penggunaan perangkat-perangkat ini? Amerika Serikat masih yang teratas dengan jumlah 165 juta unit, disusul China dengan 128 juta unit. Pada sejumlah negara berkembang dan Amerika, diketahui 78% orang berusia 15-64 tahun menggunakan smartphone dan tablet. Negara seperti Brasil, Rusia, India, dan China (BRIC) disinyalir sebagai negara-negara dengan perkembangan jumlah penguna perangkat mobile tertinggi.

Negara BRIC tersebut mewakili 40% populasi dunia yang menjadi bagian dari perputaran ekonomu dunia yang sangat berpengaruh. Adopsi perangkat pintar di China berkembang lebih dari 400% sejak 2011 hingga 2012. Diikuti dengan Brasil, sebesar 220%, kemudian Rusia 189%, dan India 176%.

[via technewsdaily]

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.